Jumat, 09 November 2012

Hadiah seratus CAMBUKAN

Habiburrahman El Shirazy menulis dalam kumcernya yang berjudul 'Di Atas Sajadah Cinta' ,,, Pada suatu hari ada seorang keluarga fakir miskin di wilayah Khurasan, tepatnya di wilayah yang dipimpin khlifah . Kepala keluarga itu sedih karena tidak mendapat santunan dari Khalifah, karena memang wilayah Khurasan berada di pojok wilayah pimpinan khalifah. akhirnya lelaki miskin itu bertekad untuk mendatangi ke kerajaan Khalifah Umar bin khattab ra. sendiri.

lelaki itu pergi dengan menunggang keledai milik tetangganya dan berangkat menuju ibukota. karena jarak antara Khurasan dengan ibukota sangat jauh, lelaki itupun beristirahat sejenak untuk datang ke ibukota esok harinya.

Besoknya setelah sholat shubuh, lelaki miskin itu kemudian pergi lagi menuju ibukota lagi. tetapi saat beliau ingin pergi, keledai tetangganya ternyata hilang tak tahu kemana. siapa yang tega mencuri keledai tetangga orang miskin. lelaki itu menderita sekali. akhirnya dia berjalan dengan gontai menuju ibukota.

setelah sampai di ibukota, lelaki itu masuk ke kerajaan dan bertemu penjaga istana. penjaga itu berkata,

"hey! siapa kau! mau apa kau datang kemari!" kata penjaga istana.

"Saya mau bertemu dengan khalifah untuk meminta sedekah ( santunan )" kata lelaki tersebut.

"kalau kamu mendapat hadiah dari khalifah, kau harus memberikan setengahnya kepadaku. jika tidak kau tidak boleh masuk!" ancam penjaga.

"baiklah," kata lelaki itu dengan terpaksa.

Penjaga itu kemudian mengizinkan masuk. setelah itu, lelaki itu masuk sambil menangis tersedu-sedu. hatinya sedih bukan main. setelah itu dia melanjutkan perjalananny untuk bertemu dengan khalifah. saat berjalan di pintu terakhir, lelaki itu bertemu dengan penjaga yang juga tamak seperti penjaga pertama.

"HUOY!!! mau kemana kamu! apa tujuan kamu datang ke sini!" teriak penjaga pintu terakhir.

"mau bertemu dengan khalifah dengan tujuan meminta santunan. karena di daerah saya belum di beri santunan," ucap si lelaki.

"heh, kau boleh masuk dengan syarat, kau harus memberikan setengah hadiah yang akan diberikan khalifah." kata penjaga itu.

lelaki itu lalu mengangguk. tapi sangat sedih. bagaimana bisa kalau 1 santunan diberi 2 penjaga yang masing2 meminta setengah . maka habislah santunan itu untuk diberikan pada penjaga. tapi dengan berat hati, lelaki itu tetap masuk ke ruang singgasana khalifah.

"Assalamualaikum, rakyatku, ada apa datang kemari?" tanya khalifah.

"waalaikumsalaam... saya berasal dari wilayah Khurasan...saya belum diberi santunan, tuan," kata lelaki tersebut.

"santunan apa yang kau inginkan, Insya Allah aku bisa menepatinya," kata khalifah.

"Saya ingin dicambuk 100 kali." ucap sang lelaki dengan tenang.

"HAAHHHH!!!!!!!!! 100 CAMBUKAN! Kenapa kau menginginkan itu?!?!" tanya Khalifah dan menteri2nya.

lelaki itu menceritakan apa yang terjadi saat perjalanannya yang sangat melelahkan itu. mulai dari keledai tetangganya yang hilang, sampai penjaga yang tamak itu. Khalifah lalu menyuruh menterinya untuk menangkap penjaga tamak tadi dan menemui khalifah.

"apakah dia orang yang berjanji untuk memberi setengah hadiah dariku kepada kalian?" tanya Khalifah.

"iya, tuan," ucap mereka dengan gembira.

"Tadi orang ini bilang kalau dia ingin diberi hadiah 100 cambukan, sekarang orang ini ingin keluar. berarti setengah untuk penjaga pertama dan setengah lagi untuk penjaga terakhir. jadi orang ini tidak dapat apa-apa dengan hadiah cambuk itu. kau harus menepatinya, jika tidak, kau akan di beri tambahan hukuman!" kata khalifah dengan panjang.

kemudian kedua penjaga itu dibawa ke alun-alun untuk dicambuk. masing2 penjaga itu diberi 50 cambukan. rakyat - rakyat tertawa sambil mencela mereka. mereka (penjaga tamak tadi) malu atas perbuatannya.

"ini, aku berikan hadiah khusus. 3000 dinar. dua ribu untuk nafkah keluargamu, yang 500 untuk membayar keledai tetanggamu yang hilang, dan sisanya untuk memberi infaq atau peminta-minta. kau boleh mengambil keledai yang di jaga penjaga istana, itu untukmu. jika pennjaga itu tamak juga seperti mereka tadi, akan kuhadiahi dia 100 cambukan!" kata Khalifah.

lelaki itu berterima kasih pada Allah dan Khalifah atas semuanya. kemudian dia pulang dengan hati yang gembira dan bersyukur.



sumber : kumcer oleh Habiburrahman el shirazy yang berjudul, 'di atas sajadah cinta

0 komentar:

Posting Komentar